Richard Putra Sunaryo Interview — BAHASA INDONESIA

Arsitektur bukan hanya soal estetika dan kreativitas, tetapi juga tentang kemampuan membangun jaringan (networking) yang luas serta kemampuan menjual karya untuk menarik perhatian global. Sebanyak 99,9999% generasi muda profesional di bidang arsitektur menghadapi tantangan besar — tidak hanya untuk menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional, tetapi juga karena banyak yang meninggalkan bidang ini karena tidak memahami betapa kompetitif dan menuntutnya dunia arsitektur. Memiliki gelar sarjana atau magister selama tiga hingga lima tahun saja tidak cukup untuk mendapatkan proyek, jika seseorang tidak memiliki kemampuan yang disebutkan sebelumnya. Kesuksesan datang dengan harga, strategi, kerja keras, dan kreativitas.

Bird’s Eye View

Generasi muda profesional yang tidak mempromosikan kreativitas dan karya desainnya ketika kesempatan datang akan kesulitan membangun nama sendiri, dan akhirnya hanya mendesain untuk orang lain sepanjang hidupnya. Salah satu pelajaran utama yang dapat diambil dari firma arsitektur ternama di seluruh dunia adalah untuk merebut setiap kesempatan yang datang. Jika tidak ada kesempatan, ciptakanlah sendiri agar dapat tampil di panggung arsitektur global dan membicarakan karya desainmu. Sebagai arsitek, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa hanya segelintir firma arsitektur tertentu yang sering muncul di berita? Menariknya, persentase nama-nama ternama tersebut hanya sekitar 0,00001% dari total profesional arsitektur dunia. Pikirkanlah!

Entrance Area

Seri GEN Z kali ini berlanjut dari Milan menuju tanah kelahiran nenek saya — Indonesia — untuk bertemu dengan seorang profesional dan individu kreatif bernama Richard Putra Sunaryo. Ia berasal dari Pasuruan. Richard bercerita, “Ayah saya bekerja di sektor konstruksi sebagai kontraktor. Kakak saya seorang arsitek. Ibu saya fokus mengurus rumah tangga (tersenyum). Setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana Arsitektur (B. Arch) di Universitas Brawijaya pada tahun 2024, saat ini saya bekerja sebagai Arsitek di FNTN Studio, Surabaya, Indonesia.”

Site Plan

Richard Putra Sunaryo telah memenangkan berbagai penghargaan atas karya desainnya selama masa kuliah. Bakat dan kreativitasnya berbicara sendiri. Pribadi yang rendah hati, fokus, dan memahami seluk-beluk industri, Richard selalu memanfaatkan setiap peluang yang datang. Untuk memperoleh pengalaman internasional, ia juga berusaha keras menguasai bahasa Inggris hingga fasih.

Johnny D melakukan wawancara menarik bersama Richard Putra Sunaryo untuk menggali perjalanan arsitekturnya, pencarian kreatifnya, serta tugas akhir bertajuk ‘Buana Bumi – Wellness Resort, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Indonesia’.

Lobby Area

Apa cita-cita masa kecilmu? Apakah sejak kecil kamu ingin menjadi arsitek?

Sejak kecil saya tertarik pada seni, seperti melukis dan membuat kerajinan, serta bidang komputer. Awalnya saya ingin menjadi desainer grafis. Namun, saat hendak masuk kuliah, saya semakin tertarik pada arsitektur karena selain menciptakan karya seni, bidang ini juga memadukan aspek teknik dan dampak sosial terhadap lingkungan sekitar.

Cottage’s Mountain View

Bagaimana arsitektur memengaruhi kehidupanmu sebagai mahasiswa?

Menempuh pendidikan arsitektur adalah tantangan tersendiri, namun hal itu membuat saya menjadi pribadi yang lebih disiplin, terutama karena padatnya tenggat waktu tugas. Saya juga belajar menjadi lebih rasional tanpa kehilangan empati terhadap dampak desain terhadap lingkungan sekitar, serta pentingnya kerja tim untuk mendapatkan hasil maksimal dalam setiap proyek.

Herbal Circulation Plantation Area

Ceritakan secara singkat tentang universitas dan jurusanmu.

Saya lulus pada tahun 2024 dari Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur. Program studi arsitektur di kampus ini berfokus pada arsitektur lingkungan binaan yang berlandaskan budaya Nusantara, untuk kesejahteraan masyarakat serta peningkatan kualitas lingkungan secara berkelanjutan — hal yang sangat menarik. Selama studi, saya memperoleh dasar yang kuat dalam desain dan teknik arsitektur. Ketertarikan saya terhadap seni semakin tersalurkan pada semester akhir melalui tugas akhir.

Site Potentials

Jelaskan secara singkat proyek tugas akhirmu beserta judul dan lokasi.

Judul Proyek: Buana Bumi – Wellness Resort

Lokasi: Pacet, Kabupaten Mojokerto, Indonesia

Tugas akhir ini merupakan salah satu proyek paling menantang yang pernah saya kerjakan (tersenyum lega). Dengan latar belakang kondisi pascapandemi Covid-19, sektor pariwisata global di Indonesia mulai bangkit kembali, salah satunya di Kabupaten Mojokerto. Namun, perkembangan sektor pariwisata di daerah ini belum diimbangi dengan ketersediaan fasilitas akomodasi yang memadai, terlihat dari penurunan jumlah penginapan setiap tahunnya. Selain itu, terdapat perubahan preferensi wisatawan yang kini lebih menekankan aspek kesehatan dan keselamatan.

Building Structures and Materials

Karena itu, wellness resort dipilih sebagai objek desain yang tidak hanya berfungsi sebagai akomodasi, tetapi juga meningkatkan kesehatan wisatawan — baik fisik maupun spiritual. Di sisi lain, upaya pemerintah dalam mengembangkan pariwisata melalui konversi lahan hutan justru menyebabkan kerusakan lingkungan dan meningkatkan potensi bencana. Berdasarkan kondisi tersebut, desain ini menggunakan pendekatan ekowisata tematik dengan prinsip dasar konservasi, interpretasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Cottage Interior

Hasil akhirnya berupa konsep desain wellness resort yang berfokus pada pelestarian lingkungan, edukasi, dan pemberdayaan komunitas lokal — diharapkan mampu memenuhi kebutuhan akomodasi dengan dampak minimal terhadap lingkungan, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Mojokerto.

Restaurant

Siapa arsitek nasional atau internasional yang menginspirasimu, dan mengapa?

Salah satu arsitek yang menginspirasi saya saat mengerjakan tugas akhir adalah Andra Matin, terutama melalui proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Karyanya menunjukkan bagaimana bentuk seni lain, seperti puisi, dapat diubah menjadi bangunan yang tidak hanya dapat dilihat tetapi juga dirasakan melalui pengalaman ruang. Saya juga terinspirasi oleh Bill Bensley, yang mampu menciptakan bangunan bernuansa etnik dengan sentuhan modern dalam proyek akomodasi, menghasilkan pengalaman ruang yang unik dan mewah.

Herbal Bar Interior

Bagaimana prospek dan tantangan bagi arsitek muda di Surabaya saat ini?

Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya memiliki banyak peluang untuk belajar dan berkembang, terutama di bidang arsitektur. Namun, hal ini juga menjadi tantangan karena pasar kerja yang sangat kompetitif dan menuntut profesionalisme tinggi. Lulusan baru harus membekali diri dengan kemampuan khusus serta penerapan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah agar mampu bersaing.

Concept

Apa pelajaran paling penting yang kamu dapat dari arsitek senior saat magang?

Saya mulai memahami bagaimana mewujudkan ide desain menjadi nyata. Gagasan inovatif harus berdampak secara nyata sekaligus tetap memperhatikan estetika arsitektur. Selain itu, setiap desain harus memiliki keunikan sebagai selling point agar dapat bersaing dengan karya arsitek lainnya.

Herbal Plantation Area

Apa peranmu sebagai Arsitek Junior di FNTN Studio, Surabaya?

Saya berkolaborasi dengan tim desain untuk menerjemahkan preferensi dan kebutuhan klien ke dalam solusi arsitektur. Tugas kami mencakup pembuatan block plan awal, model 3D, dan berkas presentasi skematik, serta melakukan revisi berdasarkan masukan klien. Setelah tahap skematik selesai, kami berkoordinasi dengan tim struktur dan drafter untuk menyiapkan dokumen tender sebagai tahap awal persiapan konstruksi.

Wellness Center Interior

Tentang “Hostile Architecture” yang mengubah lanskap kota besar di dunia, bagaimana pandanganmu?

Menurut saya, Hostile Architecture ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, dapat menjadi solusi defensif terhadap masalah keamanan; namun di sisi lain, melemahkan inklusivitas arsitektur dan kehidupan publik karena mendiskriminasi kelompok marjinal. Saya percaya ruang publik, sebagai produk arsitektur, bukan milik satu kelompok saja, tetapi harus berfokus pada kesetaraan dan interaksi sosial yang ramah agar dapat diakses oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

Bus Stand Shelter, Surabaya – Hostile Architecture

Apa yang paling kamu sukai dari platform global “zerobeyond – the new frontier!”?

Saya mengagumi ‘zerobeyond – the new frontier!’ karena platform ini mendorong kolaborasi antar-desainer dan menampilkan arsitektur inovatif dari seluruh dunia. Seri GEN Z memberikan wadah bagi arsitek muda untuk berbagi pengalaman dan karya mereka, sekaligus memberi inspirasi serta perspektif baru bagi para profesional senior.

Wellness Center Exterior

Fenomena “Global Urban Failure” telah menyebabkan kota-kota besar banjir sepanjang tahun. Bagaimana pandangan dan solusi kamu untuk Surabaya?

Masalah banjir cukup kompleks karena melibatkan berbagai faktor, terutama curah hujan tinggi dan minimnya ruang hijau di Surabaya. Pemerintah telah berupaya mengurangi risiko tersebut dengan memperbaiki dan memodernisasi sistem drainase. Dari perspektif arsitektur, pada skala mikro, kehadiran ruang hijau di area bangunan dapat membantu menurunkan risiko banjir. Sementara itu, pada skala makro, desain kota perlu disusun lebih cermat, termasuk penyediaan fasilitas edukatif yang meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan banjir.

Facilities

Perubahan arsitektur futuristik apa yang ingin kamu lihat di kota asalmu, Pasuruan, dan mengapa?

Di Pasuruan dan Indonesia secara umum, saya ingin melihat penerapan arsitektur berteknologi tinggi yang terintegrasi dengan fasilitas publik secara inklusif, agar kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah bagi semua orang di mana pun mereka berada.

Swimming Pool

Penghargaan dan prestasi di bidang arsitektur:

Juara 4 Sayembara Nasional Desa Wisata Bertema Terakota 2022 – Institut Teknologi Bandung.

Juara 2 National Architectural Design Competition Retoriture 2022 – Universitas Kristen Duta Wacana.

Juara 2 National Architectural Design Competition Archproject Morph 2023 – Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Juara 2 Sayembara Rendering Challenge Archivolks 2024 – Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

Top 13 Thesis of the Year (TOY) ARCASIA 2024 – APTARI & IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).

Juara 2 Kompetisi Tugas Akhir 2024 – Kategori Kontribusi Arsitektur – Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Spa Interior

Gambar Courtesy: Richard Putra Sunaryo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *