‘zerobeyond – the new frontier!’ telah menciptakan ceruk tersendiri dalam mempromosikan generasi muda arsitek, arsitek lanskap, perencana kota, dan desainer interior. Inisiatif GEN Z Series kami yang menggembirakan telah mendapat sambutan hangat dari para profesional terkenal maupun generasi muda dari seluruh dunia. Para arsitek muda yang menampilkan karya desain dan kreativitas mereka dalam kesempatan sekali seumur hidup ini telah mendapatkan banyak manfaat dan melangkah lebih jauh dalam perjalanan profesional mereka. Melihat pencapaian mereka dalam menciptakan proyek-proyek yang bermakna dan indah di berbagai belahan dunia bersama firma-firma ternama memberikan saya kebahagiaan tersendiri.
Dari Politecnico di Milano, Italia – GEN Z Series beranjak ke tanah kelahiran ibuku, Indonesia, untuk bertemu dengan seorang arsitek Indonesia yang luar biasa, kreatif, dan penuh kebaikan bernama Dhiba Esperanza. Lulus dengan gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia pada tahun 2023 – Dhiba Esperanza menyelesaikan Magister Arsitektur – Arsitektur dan Lingkungan Terbangun dari universitas yang sama pada Januari 2025. Ia tampak seperti pemimpin sejati. Dhiba mengungkapkan, “Saya menjabat sebagai Wakil Kepala Departemen Akademik di Himpunan Mahasiswa Arsitektur FT UB. Saya juga aktif dalam Komunitas Peduli Inklusi Nusantara, menunjukkan komitmen saya terhadap desain arsitektur yang inklusif dan ramah disabilitas (tersenyum).”

Plaza Entrance – East Plaza of Sidodadi
Latar belakang keluarga sederhana Dhiba Esperanza menjadikannya pribadi yang istimewa dan penuh empati terhadap penyandang disabilitas. Ayahnya adalah seorang pensiunan, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga yang berdedikasi. Arsitek muda ini tampak sangat antusias terhadap dunia arsitektur. Ia mengungkapkan, “Saya telah mendedikasikan masa muda saya untuk berprestasi di bidang arsitektur. Perjalanan saya ditempa oleh ketekunan, prestasi akademik, dan semangat untuk menciptakan desain yang bermakna dan inklusif. Saya juga berpartisipasi dalam berbagai program delegasi yang membahas pariwisata dan berkesempatan mengeksplorasi arsitektur sejarah di Turki.”
Setelah menyelesaikan studinya, Dhiba Esperanza bergabung sebagai Desainer Interior di Dewape Design, Malang, Indonesia. Ia menjelaskan, “Sebagai Arsitek Junior, saya terlibat dalam proyek arsitektur, desain lanskap dan masterplan, dan saat ini saya fokus pada desain interior. Sejak tahun 2022, saya juga menjadi asisten riset aktif di bawah Kepala Laboratorium Desain Permukiman Perkotaan di kampus saya. Selama studi, saya juga mengerjakan proyek-proyek lepas yang memungkinkan saya menggabungkan pengetahuan teoretis dengan pengalaman praktis sebagai desainer (tersenyum).”
Johnny D mewawancarai Dhiba Esperanza – sosok hangat dan penuh kebaikan dari Indonesia – untuk menggali perjalanan menariknya di bidang arsitektur. Ia juga menjelaskan skripsinya yang berjudul ‘Master Plan Wisata Desa Sidodadi, Jawa Timur’.

Wisata Desa Sidodadi Master Plan
Apa cita-cita Anda semasa kecil? Apakah Anda selalu ingin menjadi arsitek?
Cukup menarik, sampai saya duduk di SMP, saya ingin menjadi seorang Psikolog karena rasa ingin tahu saya yang besar terhadap sifat manusia (tersenyum). Namun, karena persepsi saya terhadap sistem sekolah tradisional, saya sering membayangkan membangun sekolah saya sendiri dan menggambarkan desainnya. Saat SMA, minat saya pun bergeser ke bidang arsitektur. Perubahan ini menunjukkan benang merah dalam perjalanan akademik saya, karena saat menempuh studi magister, saya pun fokus pada desain kota dan perilaku manusia.

Sidodadi South Plaza
Bagaimana arsitektur memengaruhi kehidupan Anda sebagai mahasiswa?
Menjadi mahasiswa arsitektur sungguh menantang! Waktu tidur sangat berkurang, tapi pengorbanan ini saya lakukan demi memperoleh ilmu. Namun, pengalaman ini memperluas pemahaman saya terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Arsitektur pada dasarnya lahir dari kebutuhan manusia, sehingga menjadi topik studi yang sangat menarik. Saya menjadi lebih sadar dan sensitif terhadap lingkungan.
Kampus saya menekankan pada Arsitektur Nusantara, yang semakin menumbuhkan kecintaan saya terhadap tanah air, Indonesia. Studi arsitektur telah mengubah pandangan saya tentang estetika, seni, dan bangunan itu sendiri. Ini membentuk pola pikir saya menjadi lebih disiplin dan logis, namun tetap menghargai keindahan, serta mengangkat makna filosofis yang penting dalam kehidupan manusia, membentuk empati terhadap sesama dan lingkungan.

Site Plan
Ceritakan secara singkat tentang Universitas Anda dan program Magister yang Anda ambil.
Saya kuliah di Universitas Brawijaya, di mana jurusan arsitekturnya menekankan pada Arsitektur Nusantara. Fokus ini sangat unik dan menjadi pembeda dari jurusan lain. Saya sangat tertarik dengan hal tersebut! Saat S1, saya mendapatkan dasar yang kuat dalam desain dan pengetahuan arsitektur umum. Namun, di semester akhir, saya lebih fokus pada desain permukiman perkotaan. Di Magister Arsitektur Lingkungan Terbangun, saya memperdalam kajian, tidak hanya pada bangunan tunggal, tetapi juga pada konteks kawasan yang dibentuk oleh nilai-nilai historis dan sosial.

Food Court Area – I
Deskripsikan secara singkat proyek Anda dengan ‘Judul Proyek dan Lokasi Situs’.
Judul Proyek: Master Plan Wisata Desa Sidodadi
Lokasi Situs: Desa Sidodadi, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Ini adalah proyek paling menarik yang pernah saya kerjakan dan menjadi proyek favorit saya sejauh ini, karena sangat sesuai dengan latar belakang akademik saya di bidang desain lanskap, khususnya dari studi saya mengenai desain permukiman kota. Konsep proyek ini mendukung inisiatif Pemerintah Kota Malang dalam mempromosikan Desa Wisata. Karena letaknya yang dekat dengan sumber air, desa wisata ini dirancang untuk membangun Water Park dan menjadi ruang komunal untuk pertunjukan budaya serta pertemuan warga. Desain ini tidak hanya memfasilitasi keterlibatan masyarakat, tetapi juga menawarkan peluang komersial melalui kegiatan ritel dan sewa.

Functional Areas
Arsitek Nasional atau Internasional mana yang menginspirasi / memengaruhi Anda? Mengapa?
Saya sangat mengagumi arsitek Indonesia Yu Sing, Pendiri Studio Akanoma, karena pendekatannya yang inovatif dalam menciptakan perumahan terjangkau dan ramah lingkungan. Karya-karyanya sangat memengaruhi cara pandang saya, karena saya percaya bahwa pembangunan sering kali menjadi penyebab utama kerusakan lingkungan. Maka dari itu, arsitek perlu merancang dengan penuh kepedulian dan kebijaksanaan.

Water Park
Apa pelajaran paling penting yang Anda pelajari dari arsitek senior saat menjadi intern dalam proyek?
Dalam pengalaman saya terlibat dalam proyek, salah satu pelajaran penting yang saya dapatkan dari rekan senior adalah pentingnya memahami desain kita dan menyampaikannya dengan meyakinkan kepada klien. Hal ini memerlukan kepercayaan diri, keterampilan komunikasi yang baik, serta pemahaman yang mendalam terhadap material dan desain, agar dapat membangun kepercayaan klien. Selain itu, ketelitian sangat penting, karena kesalahan dalam pengukuran bisa berdampak besar pada implementasi desain.

Layout Plan
Apa peran Anda sebagai Desainer Interior di Dewape Design, Malang?
Saya bekerja sama dengan tim desainer yang bertugas menginterpretasikan catatan survei dari surveyor, memahami preferensi klien, dan melakukan konsultasi desain. Tugas kami meliputi pembuatan rendering 3D dan visualisasi interior berdasarkan permintaan yang masuk, melakukan revisi, serta pengukuran desain untuk membantu proses perhitungan RAB. Saya juga harus memastikan kepada pengrajin apakah desain tersebut dapat diwujudkan. Setelah desain diterapkan, saya juga bertugas melakukan kontrol kualitas untuk memastikan hasil pekerjaan sesuai dengan desain awal kami.

Open Auditorium
Bagaimana prospek dan tantangan pekerjaan arsitek muda di Jawa Timur, Indonesia?
Jika dibandingkan dengan kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, atau kota tujuan wisata seperti Bali – prospek pekerjaan arsitek di Kota Malang masih cukup menantang. Tantangan besar lainnya adalah rendahnya tingkat gaji arsitek, terutama bagi lulusan baru.

Sport Centre
Berkaitan dengan etos arsitektur, ‘Hostile Architecture’ kini menjadi masalah dalam lanskap kota besar dunia. Apa pandangan Anda terhadap tren yang tidak diinginkan ini?
Menurut saya, ‘Hostile Architecture’ memiliki sisi positif dan negatif. Di satu sisi, ini dapat mengurangi jumlah tunawisma yang tidur di ruang publik. Namun, pemerintah juga perlu mengutamakan strategi yang lebih komprehensif untuk mengatasi masalah tunawisma dengan cara mendukung mereka agar mampu mandiri dan mengurangi angka tunawisma.

Kayutangan Bench – Hostile Architecture in Malang
Apa yang paling Anda sukai dari platform global ‘zerobeyond – the new frontier!’ dan mengapa?
Saya rasa platform yang mempromosikan generasi muda melalui GEN Z Series adalah konsep yang luar biasa! Di tengah banyaknya perbincangan mengenai tantangan dan karakteristik generasi kami, ‘zerobeyond – the new frontier!’ sangat mendukung kami dengan memberi ruang untuk tampil secara global, yang bisa meningkatkan motivasi menuju kesuksesan karier dan pencapaian pribadi. Platform ini juga bisa menginspirasi anggota GEN Z dari seluruh dunia.

Bus Stand Shelter and Kayutangan Bench – Hostile Architecture in Malang – II
“Kegagalan Perkotaan Global” membuat kota-kota besar tergenang banjir sepanjang tahun. Apa pandangan dan solusi Anda dalam perencanaan kota masa depan di Indonesia, khususnya Jawa Timur?
Masalah ini cukup kompleks karena banyak faktor penyebab banjir, terutama karena curah hujan tinggi di Malang. Sebagai arsitek, saya percaya bahwa pengelolaan sampah yang baik adalah bagian penting dari kehidupan urban. Desain kota yang baik harus mencakup street furniture yang mendorong pengunjung membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, sejak zaman Belanda, Malang telah mengadopsi konsep Green City yang dirancang oleh arsitek Thomas Karsten. Kita harus menjaga warisan ini dan terus mengeksplorasi pengembangannya.

Design Transition
Sebagai arsitek, bagaimana Anda membedakan Arsitektur Kuno Indonesia dengan Arsitektur Modern di Jawa Timur?
Kota Malang memiliki sejarah arsitektur yang kaya, hasil perpaduan antara gaya Jawa, Belanda, dan modern. Di Jalan Kayutangan, kita bisa melihat bangunan bergaya Belanda yang dirancang untuk fungsi ganda agar tetap berkelanjutan. Di Jalan Ijen, terdapat perpaduan arsitektur Jawa dan Belanda, terlihat dari bentuk bangunan, desain atap, dan gaya jendela yang tetap dipertahankan. Selain itu, poros utama Kota Malang memiliki alun-alun yang terdiri dari tempat ibadah dan balai kota, mencerminkan zonasi budaya khas warisan Jawa.

Playground Area
Melihat masa lalu di masa kini, perubahan arsitektur seperti apa yang ingin Anda lihat di kota asal Anda? Jelaskan alasannya.
Saya ingin melihat penerapan konsep arsitektur berteknologi tinggi di bangunan-bangunan kampus saya. Ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan fungsi bangunan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi mahasiswa arsitektur.

Street Vendor Area
Penghargaan atau kehormatan terkait arsitektur, jika ada.
2023: Design by Research Award – Juara Ketiga – Proyek ‘Malang Persona Park’, yang berfungsi sebagai suaka burung, taman komunal, dan pusat dukungan disabilitas, merupakan hasil desain berbasis riset melalui pendekatan metode desain fenomenologis.

Food Court Area – II
Gambar Milik: Dhiba Esperanza